Suara Mahasiswa
Membangun Persepsi Intelektual Lewat Prilaku Rasional
Menyampaikan aspirasi tak semudah yang kita bayangkan. Konsekuensi untuk tidak diterimanya kritik dan saran yang akan kita sampaikan harus bisa diterima dengan hati lapang. Saling toleransi dan menghargai harus ditanamkan sejak dini kepada generasi penerus agar nantinya dalam menyikapi masalah dapat ditempuh dengan jalur yang aman dan damai. Tentunya ini yang menjadi harapan dari masyarakat kepada kita sebagai kaum intelektual yang notabene dicap sebagai orang yang lebih pintar daripada mereka yang tidak mengecap ilmu pendidikan. Masyarakat luas pun akan mendukung tindakan kita apabila kita sudah mampu berperilaku tertib.
Perlu membenahi cara menyampaikan aspirasi dan menyelipkan tentang tata cara berdemo yang baik dalam kegiatan orientasi kehidupan kampus atau Ospek. Ini adalah cara yang paling tepat untuk mengantisipasi terjadinya demo anarkis dari mahasiswa yang merupakan calon-calon intelektual. Marilah kita bersama-sama membangun citra positif di masyarakat tentang kedudukan diri kita sebagai mahasiswa. Berfikir dan bertingkah laku sesuai rasional yang baik akan membuat segala tindakan kita lebih terorganisir.
Aksi-aksi demo anarkis yang dilakukan oleh mahasiswa beberapa waktu lalu, banyak disayangkan berbagai pihak. Karena mereka merusak fasilitas umum yang merupakan milik bersama bukanlah solusi yang tepat untuk dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh negara ini. Malahan itu akan membuat masalah semakin melebar, beban pemerintah menjadi lebih berat dan tentunya merugikan banyak pihak. Namun, kenapa mahasiswa lebih memilih merusak fasilitas umum, itu karena mereka sudah tidak melihat jalan lain lagi guna mendesak pemerintah agar mendengarkan isi hati mereka sebagai warga negara. Akal sehat pun sirna ketika apa yang ingin disampaikan gagal tersampaikan, sehingga cara paling kasar dan bukan mencirikan kaum intelektual harus dilakukan. Kegagalan dalam penyampaian aspirasi telah membutakan tindakan yang salah menjadi benar.
Ni Kadek Yuliandari
Mahasiswi Jurusan Manajemen, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha
Perlu membenahi cara menyampaikan aspirasi dan menyelipkan tentang tata cara berdemo yang baik dalam kegiatan orientasi kehidupan kampus atau Ospek. Ini adalah cara yang paling tepat untuk mengantisipasi terjadinya demo anarkis dari mahasiswa yang merupakan calon-calon intelektual. Marilah kita bersama-sama membangun citra positif di masyarakat tentang kedudukan diri kita sebagai mahasiswa. Berfikir dan bertingkah laku sesuai rasional yang baik akan membuat segala tindakan kita lebih terorganisir.
Aksi-aksi demo anarkis yang dilakukan oleh mahasiswa beberapa waktu lalu, banyak disayangkan berbagai pihak. Karena mereka merusak fasilitas umum yang merupakan milik bersama bukanlah solusi yang tepat untuk dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh negara ini. Malahan itu akan membuat masalah semakin melebar, beban pemerintah menjadi lebih berat dan tentunya merugikan banyak pihak. Namun, kenapa mahasiswa lebih memilih merusak fasilitas umum, itu karena mereka sudah tidak melihat jalan lain lagi guna mendesak pemerintah agar mendengarkan isi hati mereka sebagai warga negara. Akal sehat pun sirna ketika apa yang ingin disampaikan gagal tersampaikan, sehingga cara paling kasar dan bukan mencirikan kaum intelektual harus dilakukan. Kegagalan dalam penyampaian aspirasi telah membutakan tindakan yang salah menjadi benar.
Ni Kadek Yuliandari
Mahasiswi Jurusan Manajemen, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha
0 komentar:
Posting Komentar