Suara Mahasiswa
Rakyat Kini Tak Mudah Percaya
pada Agenda Pemimpin
reformasi sangat berdampak pada kehidupan masyarakat terutama yang ada di kalangan bawah. Kenyataannya di lapangan
sekarang, perebutan kekuasaan baik jabatan sebagai presiden, gubernur, bupati, dan legislatif bukan hal yang ‘’tabu’’ lagi.
Rakyat adalah sasaran paling empuk untuk dijadikan ‘’dirayu’’ agar bersedia memilih dan pada akhirnya rakyat pula yang menikmati kebohongankebohongan atau janji-janji manis yang selalu dilontarkan. Tidak hanya pada masa-masa perkenalan atau kampanye oleh para kandidat tertentu, setelah muncul sang pemenang dalam pemilu tersebut, belum tentu bahkan tidak menepati janji yang pernah mereka lontarkan. Bahkan adakalanya
mereka cenderung menutup mata dan telinga terhadap kondisi masyarakat.
Belajar dari sanalah rakyat hingga kini tidak mudah percaya
dan peduli pada apa yang diagendakan setiap lima tahun sekali. Masyarakat kini sudah muak dengan janji manis dan harapan-harapan menuju masa depan yang lebih baik, tetapi kenyataannya malah menambah parah penderitaan rakyat. Saat ini rakyat hanya bisa menjerit dengan beban dan penderitaan yang diembannya, sedangkan para penguasa/pemimpin justru terkesan tak peduli.
Banyak ketimpangan yang belakangan ini merebak karena kepentingan para penguasa untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi kekayaan negara, korupsi dan lainnya.
Luh Putu Ayu Ita
Purnama Yanti
Mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Sosial,
Undiksha
sekarang, perebutan kekuasaan baik jabatan sebagai presiden, gubernur, bupati, dan legislatif bukan hal yang ‘’tabu’’ lagi.
Rakyat adalah sasaran paling empuk untuk dijadikan ‘’dirayu’’ agar bersedia memilih dan pada akhirnya rakyat pula yang menikmati kebohongankebohongan atau janji-janji manis yang selalu dilontarkan. Tidak hanya pada masa-masa perkenalan atau kampanye oleh para kandidat tertentu, setelah muncul sang pemenang dalam pemilu tersebut, belum tentu bahkan tidak menepati janji yang pernah mereka lontarkan. Bahkan adakalanya
mereka cenderung menutup mata dan telinga terhadap kondisi masyarakat.
Belajar dari sanalah rakyat hingga kini tidak mudah percaya
dan peduli pada apa yang diagendakan setiap lima tahun sekali. Masyarakat kini sudah muak dengan janji manis dan harapan-harapan menuju masa depan yang lebih baik, tetapi kenyataannya malah menambah parah penderitaan rakyat. Saat ini rakyat hanya bisa menjerit dengan beban dan penderitaan yang diembannya, sedangkan para penguasa/pemimpin justru terkesan tak peduli.
Banyak ketimpangan yang belakangan ini merebak karena kepentingan para penguasa untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi kekayaan negara, korupsi dan lainnya.
Luh Putu Ayu Ita
Purnama Yanti
Mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Sosial,
Undiksha
0 komentar:
Posting Komentar