Sabtu, 10 November 2012

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Mengapa Tak Mencontoh Strategi Negara yang Berhasil

Suara Mahasiswa
Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Mengapa Tak Mencontoh Strategi Negara yang Berhasil


Mencontoh dan mencontek terkadang disamaartikan. Padahal keduanya memiliki makna yang berbeda dan kualitas berbeda pula. Jika diartikan secara sederhana, yang disebut mencontoh bisa dibilang suatu kegiatan menggunakan objek asli sebagai pedoman, panduan dan gambaran untuk dibuat produk baru yang bisa dikreasikan menjadi lebih inovatif. Sedangkan mencontek adalah kegiatan menjiplak secara total terhadap produk asli, yang pada hasil akhirnya akan menjadi produk yang sama persis.

Pada tahap mencontek tidak ada penilaian terhadap proses kerja. Yang menjadi titik berat penilaian hanya hasil kerja pada akhir kegiatan. Berbeda dengan tahap mencontoh, yang sangat memperhatikan proses kerja dan usaha kerja keras untuk membuat sesuatu yang berbeda dari produk yang telah dicontoh. Tidak ada unsur inovasi dan kreativitas serta usaha inilah yang membuat kualitas dari mencontek jauh lebih rendah dari mencontoh.

Hal ini yang sebenarnya perlu diperhatikan pemerintah kita terutama pada bidang pendidikan. Kita ketahui kualitas pendidikan kita masih belum banyak bisa bersaing. Sedangkan pemerintah sangat ingin mutu pendidikan di negeri ini setara dengan negara tetangga. Namun cara dari pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan terkadang kurang tepat. Misalnya saja kebijakan penentuan standar minimum nilai UN yang terus menerus dinaikkan dan mencapai angka 5,5 di tahun 2012. Memang tidak setinggi negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang memiliki nilai standar minimal UN senilai 7. Namun jika hanya berupaya mengejar standar negara tetangga tanpa memikirkan bagaimana negara tetangga bisa mencapai standar tersebut, mungkin bisa dibilang mencontek.

Mengapa tidak mencontoh upaya dan kebijakan-kebijakan serta strategi dari negara yang telah berhasil, dibandingkan hanya mencontek standar saja? Memang sulit, banyak perbedaan mendasar yang menjadi kendala untuk mampu diterapkannya kebijakan yang optimal di negara kita. Entah masalah demografis, geografis, distribusi pendapatan yang tidak merata dan berbagai faktor kendala lain. Namun dengan semangat bersama dan pemerintahan bebas korupsi, kita harus yakin suatu saat, walau memerlukan waktu lebih lama, pasti bisa mengejar dan melampaui negara-negara lainnya.


I Wayan Sudarya
Mahasiswa Jurusan S-1 Manajemen
Fakultas Ilmu Sosial, Undiksha

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons